Selasa, 30 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 30 Maret 2021


Bacaan dari Kitab Yesaya 49:1-6

"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."  

Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17 

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan. 
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!  
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!  
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!  
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 13:21-33.36-38       

"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."         
         Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” 

Renungan

Apa yang terjadi pada diri Yudas Iskariot sehingga ia tega menjual Yesus? Juga Petrus yang sebelumnya dengan mantap akan ikut bersama sama dengan Yesus kemanapun Ia pergi, tapi saat Yesus dihadapkan Pilatus ia hanya mampu melihat dari kejauhan bahkan menyangkal Yesus sebanyak 3x.

Apakah kita pernah menghianati Yesus? Atau meninggalkan Yesus demi mengejar suatu hal duniawi, entah uang, kekuasaan atau jabatan? Yesus sedih jika kita meninggalkan Dia, tapi kasihNya tak pernah hilang untuk kita. 

Menjadi murid Kristus hendaknya kita mampu 'mematikan' diri kita, menyangkal diri, bagaimana maksudnya? Kita harus bisa mengalahkan ego didalam diri kita, nafsu jahat, ambisi, keinginan yang tidak teratur, keserakahan yang tidak ada habisnya, mengejar duniawi dll. 
Dengan menyangkal diri, kita membuka hati kita terhadap kehendak Allah dalam hidup kita. Dalam setiap situasi yang kita hadapi dalam hidup hendaknya kita dapat melihat campur tangan Tuhan selalu.

Apapun panggilan hidup kita semua memiliki tugas yang sama yaitu menjadi terang dan mewartakan keselamatan yang datang dari Tuhan. 
Mari kita wartakan sukacita keselamatan Tuhan kepada setiap orang yang kita jumpai. 

 Ya Tuhan Yesus, mampukan kami untuk setia menjadi muridMu melalui panggilan hidup kami masing masing. Dan semoga kami dapat selalu mewartakan kabar sukacitaMu kepada setiap orang melalui setiap pengalaman hidup yang kami lalui. Amin



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 30 Maret 2021

Bacaan dari Kitab Yesaya 49:1-6 " Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampa...