Selasa, 30 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 30 Maret 2021


Bacaan dari Kitab Yesaya 49:1-6

"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."  

Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17 

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan. 
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!  
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!  
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!  
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 13:21-33.36-38       

"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."         
         Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” 

Renungan

Apa yang terjadi pada diri Yudas Iskariot sehingga ia tega menjual Yesus? Juga Petrus yang sebelumnya dengan mantap akan ikut bersama sama dengan Yesus kemanapun Ia pergi, tapi saat Yesus dihadapkan Pilatus ia hanya mampu melihat dari kejauhan bahkan menyangkal Yesus sebanyak 3x.

Apakah kita pernah menghianati Yesus? Atau meninggalkan Yesus demi mengejar suatu hal duniawi, entah uang, kekuasaan atau jabatan? Yesus sedih jika kita meninggalkan Dia, tapi kasihNya tak pernah hilang untuk kita. 

Menjadi murid Kristus hendaknya kita mampu 'mematikan' diri kita, menyangkal diri, bagaimana maksudnya? Kita harus bisa mengalahkan ego didalam diri kita, nafsu jahat, ambisi, keinginan yang tidak teratur, keserakahan yang tidak ada habisnya, mengejar duniawi dll. 
Dengan menyangkal diri, kita membuka hati kita terhadap kehendak Allah dalam hidup kita. Dalam setiap situasi yang kita hadapi dalam hidup hendaknya kita dapat melihat campur tangan Tuhan selalu.

Apapun panggilan hidup kita semua memiliki tugas yang sama yaitu menjadi terang dan mewartakan keselamatan yang datang dari Tuhan. 
Mari kita wartakan sukacita keselamatan Tuhan kepada setiap orang yang kita jumpai. 

 Ya Tuhan Yesus, mampukan kami untuk setia menjadi muridMu melalui panggilan hidup kami masing masing. Dan semoga kami dapat selalu mewartakan kabar sukacitaMu kepada setiap orang melalui setiap pengalaman hidup yang kami lalui. Amin



Senin, 29 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Senin, 29 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yesaya 42:1-7

"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan.

Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a 

Tuhan adalah terang dan keselamatanku 

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar? 

2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh. 

3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya. 

4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 12:1-11

"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."     

    Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Renungan

Bacaan hari ini mengajarkan kepada kita bagaimana Maria sebagai murid Yesus melayani Dia dengan segenap hatinya, pengabdiannya kepada Yesus dilakukan secara total. Ia tidak memikirkan apa yang orang bicarakan tentang dia, juga tidak berpikir apa yang dia lakukan adalah suatu pemborosan karena minyak tersebut sangat mahal harganya, namun ia lakukan semuanya karna kasihnya yang begitu besar bagi Yesus. 

Disaat ini kita pun bisa melakukan sesuatu bagi Yesus, bagi Gereja kita. Misalkan saat kolekte apakah kita mampu memberi sesuai kemampuan kita ataukah kita 'pelit' kepada Tuhan? Untuk belanja sesuatu mungkin kita menghabiskan banyak uang, tapi untuk memberi kolekte di Gereja kadang kita berpikir dua kali. Atau pada saat Gereja kita sedang membangun, kita bisa membantu semampu kita baik berupa materi, barang ataupun tenaga dan pikiran kita.

Pengabdian diri kita kepada Yesus dapat pula kita lakukan dengan melakukan pelayanan di Gereja, terlibat dalam kegiatan menggereja, baik dalam liturgi ataupun diluar liturgi.

Semoga kita mampu untuk dapat semakin melayani Dia dengan segenap hati, tenaga, dan pikiran kita demi Kemuliaan namaNya. Amin



Sabtu, 27 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Sabtu 27 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yehezkiel 37:21-28

 "Aku akan menjadikan mereka satu bangsa." 

Mzm Tanggapan. Yeremia 31:10.11-1abc.13 

Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya. 

1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya. 

2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan. 

3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 11:45-56

    "Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai." 

 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?” 

Renungan

Banyak mukjizat yang dibuat Yesus membuat orang2 Farisi menjadi takut dan kawatir juga iri karna kedudukan mereka akan terancam. Karna itu mereka berusaha membunuh Yesus. 

Saat Yesus mundur kedaerah2 sepi, sebenarnya Ia bisa saja lebih aman disana bersama para murid2Nya, namun Yesus tau bukan itu kehendak Bapa mengutusNya. 

Yesus tau kapan saatNya akan tiba dan apa yang akan dihadapiNya tidak mudah, namun Ia tetap melakukan sesuai yang dikehendaki Bapa supaya dengan nyawaNya Ia dapat menyelamatkan semuaNya. 

Berkorban begitu besar itulah tanda kasih yang sejati. Allah begitu mengasihi umatNya sehingga Ia rela mengorbankan PutraNya yg tunggal, demikian pula Yesus sangat mengasihi BapaNya sehingga Ia rela melakukan kehendak Bapa walaupun dengan menyerahkan nyawaNya, Ia juga sangat mengasihi kita sehingga Ia rela agar dengan kematianNya kita dibebaskan dari dosa dan memperoleh hidup kekal. 

Apakah kita sanggup berkorban demi orang2 yang kita kasihi? Atau kita lebih suka dengan zona nyaman kita sendiri?

Ya Bapa semoga kami mampu untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, namun dapat berbagi kasih dan kebaikan, berkorban waktu, tenaga, pikiran untuk orang lain dan orang2 yang kami kasihi. Amin.



Jumat, 26 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Jumat 26 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yeremia 20:10-13      

"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah." 

Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7 

Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku. 

1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku. 

2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku. 

3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. 

4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 10:31-42     "Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."  

    Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

Renungan

Bacaan dan Injil hari ini keduanya hampir sama yaitu tentang mengungkapkan kebenaran dan kesaksian. Nabi Yeremia dalam bacaan I mengalami penolakan dan penganiayaan oleh orang2 didekatnya sendiri, kawan dan sahabat menjadi orang yang malahan mencelakai dia. Disaat terdesak ia percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertaiNya karena itu ia tak pernah gentar, ia berseru2 kepada Tuhan dan Tuhan mendengarkan seruannya dan Tuhan menolongnya disaat yang tepat. 

Yesus pun dalam bacaan Injil dikisahkan mengalami penolakan oleh bangsa Yahudi, karena hati mereka tertutup oleh dosa, kebencian, iri hati, sehingga tidak dapat melihat karya Allah melalui perbuatan2 yang dilakukan Yesus. Mereka marah karena menganggap Yesus menghujat Allah dan menyamakan diri dengan Allah. 

Yesus tak gentar walopun mengalami penolakan karna Allah besertaNya. Yesus malahan mengungkap jati diriNya bahwa semua yang Ia lakukan karena Allah ada dalam diriNya. Yesus tau bahwa Allah besertaNya sehingga orang orang Yahudi tak dapat menangkapNya.

Dalam kehidupan kita sehari hari sering pula dihadapkan pada situasi seperti Nabi Yeremia, disaat seperti itu semoga kita mampu tetap berseru seru kepadaNya karna Yesus tak akan pernah meninggalkan kita. Ia akan menolong disaat yang tepat melalui perantara Roh Kudus ataupun melalui kehadiran orang orang yang Ia pakai untuk kita.

Semoga hati kita pun terbuka untuk dapat melihat karya keselamatan Allah dalam setiap sabdaNya melalui Yesus Kristus dan kita selalu yakin apapun tantangan dan rintangan yg kita hadapi sebagai murid Kristus, Allah akan selalu menyertai dan memberi kekuatan. Amin

Tuhan, semoga pada hari ini kami dapat bertahan di dalam penderitaan dan kemalangan, dan dijauhkan dari mara bahaya. Amin






Kamis, 25 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Kamis 25 Maret 2021

 

Hari Raya Kabar Sukacita. 

Bacaan dari Kitab Yesaya 7:10-14; 8:10 

"Seorang perempuan muda akan mengandung." 

Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11 

Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu

1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!" 

2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku." 

3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan. 

4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar. 

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 10:4-10 

"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."  

Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:26-38 "Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki." 

     Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. 

Renungan

Hari ini kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita dimana Bunda Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel. Dengan pernyataan Maria "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu" maka sejak itu karya penyelamatan Allah terwujud melalui Maria yang dipilih Allah.

Kita dapat meneladan Bunda Maria dimana ia benar2 menyerahkan hidupnya pada kehendak Allah, ia hanya percaya bahwa Allah yang akan menunjukkan dan menuntun jalannya. Bunda Maria dipilih Allah karena ia pribadi yang sederhana, rendah hati dan taat kepada kehendak Allah. 

Karya keselamatan Allah pun tetap terjadi hingga sekarang melalui kita, masing2 dari kita sebagai anak2 Allah hendaknya mampu untuk dapat menjawab "Ya" dalam setiap perutusan kita. Penyerahan diri seutuhnya kepada kehendak Allah itulah wujud nyata ketaatan kita kepada Allah.

Dengan mohon penyertaan Roh Kudus menuntun kita, Allah akan berkarya melalui setiap Sabda dan FirmanNya yang masuk dalam hati kita. 

Mungkin sesaat kita terkadang tidak tahu apa yang menjadi kehendak Allah melalui setiap peristiwa hidup yang kita lalui, namun jika kita mau berserah diri, kita sadari bahwa kita hanyalah 'hamba Allah' ( sendiko dhawuh marang kersaning Gusti Allah ) maka Allah sendiri yang akan berkarya dan bekerja melalui Roh Kudusnya bagi kita. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Ya Bapa,,,semoga kami mampu untuk siap sedia menjadi perpanjangan tangan kasihMu dalam setiap perutusan kami. Amin.



Rabu, 24 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Rabu 24 Maret 2021

 

Bacaan dari Nubuat Daniel 3:14-20.24-25.28

"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya." 

Mzm Tanggapan : Dan 3:52.53.54.55.56 R:52b

Tuhan dengarkanlah doaku dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepadaMu.

P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah Engkau di bentangan langit. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.


Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 8:31-42

"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka".

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.” 

Renungan. 

Bacaan hari ini kita dapat meneladan Shadrakh, Meshach dan Abednego pada jaman pemerintahan Nebukadnezar. Mereka memilih mempertahankan iman mereka akan Allah daripada harus menyembah patung berhala. 

Mereka percaya penuh akan kuasa Allah yang akan menyelamatkan mereka dari panasnya tungku yang menyala2. Dan Allah benar2 mengirimkan malaikatNya untuk mereka dan menyelamatkan mereka dari panasnya api. 

Bagaimana dengan kita jika kita sedang menghadapi masalah hidup? Apakah kita memlih jalan pintas dengan menghalalkan segala cara atau kita tetap teguh pada iman kita dan percaya penuh kepada Allah bahwa Ia yang akan membimbing dan memberikan kita jalan keluar melalui Roh Kudus dan malaikat2Nya.

Semoga kita mampu percaya dan menyerahkan diri seutuhnya dalam kuasa Tuhan disaat2 terberat dalam hidup kita. Karena Allah pasti akan mengirimkan Roh Kudus dan malaikatNya untuk menjaga kita, jika hati kita terbuka akan rahmat kasih Allah. 

Hidup kita sepenuhnya adalah milik Tuhan, biarkan tangan Tuhan bekerja melalui kita sehingga hidup kita senantiasa berkelimpahan BerkatNya. Amin  

 (Kol 1:13-14)   Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.






Selasa, 23 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 23 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Bilangan 21:4-9 

"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup.

Mzm 102:2-3.16-18.19-21 

Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. 

1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku! 

2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka. 

3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi. 

Injil Yohanes 8:21-30 

"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia.

    Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. 

Renungan

Dikutipkan dalam Injil : "sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." Yesus diutus Bapa datang kedunia untuk membawa kabar sukacita dan keselamatan bagi manusia. 

Manusia diberi kebebasan oleh Allah untuk menerima atau menolaknya. Jika kita menerima dan percaya kepada Yesus anak Allah maka keselamatan dan hidup kekal akan ada pada kita. Ditandai dengan sikap dan pertobatan kita. 

Namun jika kita terus saja melakukan dosa berarti kita menutup diri terhadap kasih yang diberikan Allah melalui Yesus. Menolak kehadiran dan cinta dari Yesus maka kita akan mati dalam dosa. 

Semoga kita mampu untuk selalu bertobat dan berbuat kasih supaya rahmat dan penyertaan Allah senantiasa dekat dengan kita. Amin




Senin, 22 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Senin 22 Maret 2021



Bacaan dari Nubuat Daniel 13:1-9.15-17.19-30.33-6
"Sungguh, aku rela mati, meskipun aku tidak melakukan suatu pun dari yang mereka tuduhkan." 

Mzm 23:1-3a.3b-4.5.6; Ul: lih 1 
Tuhanlah gembalaku, takkan kekurangan aku.

1. Tuhan adalah gembalaku, aku tidak kekurangan: 'ku dibaringkan-Nya di rumput yang hijau, di dekat air yang tenang. 'Ku dituntun-Nya di jalan yang lurus demi nama-Nya yang kudus. 

2. Sekalipun aku harus berjalan berjalan di lembah yang kelam, aku tidak takut akan bahaya, sebab Engkau besertaku; sungguh tongkat penggembalaan-Mu, itulah yang menghibur aku. 

3. Kau siapkan hidangan bagiku dihadapan lawanku, Kauurapi kepalaku dengan minyak, dan pialaku melimpah. 

4. Kerelaan yang dari Tuhan dan kemurahan ilahi, mengiringi langkahku selalu, sepanjang umur hidupku, aku akan diam di rumah Tuhan, sekarang dan senantiasa.

Injil Yohanes 8:1-11 
"Barangsiapa diantara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan ini.

Sekali peristiwa Yesus pergi ke bukit Zaitun. Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?" Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: "Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?" Jawabnya: "Tidak ada, Tuhan." Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

Renungan
Dalam hidup sehari hari kita sering melihat kesalahan dan kekurangan orang lain atau malah menghakimi orang lain dengan asumsi kita sendiri tanpa mencari kebenarannya dulu atau juga memfitnah orang lain demi menyelamatkan diri kita sendiri. 

Hari ini Tuhan Yesus menyadarkan kita bahwa kita semua manusia lemah dan berdosa, namun sering menganggap diri lebih benar, lebih suci daripada orang lain. Tuhan Yesus mau agar kita lebih bisa melihat kesalahan dan kekurangan diri sendiri daripada kita menghakimi kesalahan orang lain. 

Karena Yesus sendiri Maha Pengampun, Ia mau kita memperbarui hidup agar kita tidak hidup terus dalam dosa. Kata kata Yesus mengampuni juga kita dengar saat kita melakukan sakramen tobat, dimana semua dosa yang kita akukan dihadapan Imam diampuni olehNya dan hidup kita diperbaharui dalam rahmat pengampunanNya.

Mengutip kata kata  St. Agustinus, `Serahkan masa lalumu pada belas kasih Allah, dan percayakanlah masa depanmu pada penyelenggaraan-Nya. Kemudian isilah saat ini dengan perbuatan kasih yang tulus.`






Sabtu, 20 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Sabtu 20 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yeremia 11:18-20  

"Aku seperti anak domba jinak yang dibawa untuk disembelih."

Mzm 7:2-3.9b-10.11-12

Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung

1. Ya Tuhan, Allahku, pada-Mu aku berlindung; selamatkanlah aku dari semua orang yang mengejar aku, dan lepaskanlah aku, supaya jangan mereka seperti singa menerkam aku dan menyeret aku, dengan tidak ada yang melepaskan.

2. Hakimilah aku, Tuhan, apakah aku benar, dan apakah aku tulus ikhlas. Biarlah berakhir kejahatan orang fasik, tetapi teguhkanlah orang yang benar, Engkau yang menguji hati dan batin orang, ya Allah yang adil.

3. Perisaiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati; Allah adalah Hakim yang adil dan Allah yang murka setiap saat.

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes  7:40-53

"Apakah Engkau juga orang Galilea?"

Sekali peristiwa Yesus mengajar di Yerusalem. Beberapa di antara orang banyak, yang mendengarkan perkataan Yesus, berkata, “Dia ini benar-benar nabi yang akan datang.” Yang lain berkata, “Ia ini Mesias.” Tetapi yang lain lagi berkata, “Bukan, Mesias tidak datang dari Galilea! Karena Kitab Suci mengatakan, bahwa Mesias berasal dari keturunan Daud dan dari kampung Betlehem, tempat Daud dahulu tinggal.” Maka timbullah pertentangan di antara orang banyak karena Yesus. Beberapa orang di antara mereka mau menangkap Dia, tetapi tidak ada seorang pun yang berani menyentuh-Nya. Maka ketika penjaga-penjaga yang ditugaskan imam-imam kepala dan orang-orang Farisi pergi kepada imam-imam kepala, orang-orang Farisi berkata kepada mereka, “Mengapa kamu tidak membawa-Nya?” Jawab penjaga-penjaga itu, “Belum pernah seorang manusia berkata seperti orang itu!” Jawab orang Farisi itu kepada mereka, “Adakah kamu juga disesatkan? Adakah seorang di antara pemimpin-pemimpin yang percaya kepada-Nya, atau seorang di antara orang-orang Farisi? Orang banyak itu tidak mengenal hukum Taurat! Terkutuklah mereka!” Nikodemus, seorang dari mereka yang dahulu telah datang kepada Yesus, berkata kepada mereka, “Apakah hukum Taurat kita menghukum seseorang sebelum ia didengar, dan sebelum orang mengetahui apa yang telah dibuat-Nya?” Jawab mereka, “Apakah engkau juga orang Galilea? Selidikilah Kitab Suci, dan engkau akan tahu bahwa tidak ada nabi yang datang dari Galilea.” Lalu mereka pulang, masing-masing ke rumahnya.

Renungan.

Pembawa kebenaran dijaman Yesus dimonopoli oleh orang Farisi dan ahli Taurat saja. Diluar itu dianggap sesat, bukan kebenaran. Banyak yang belum memahami siapa dan apa maksud Yesus mengajar, orang hanya melihat latar belakang yang tampak saja, bahwa Yesus hanya seorang anak tukang kayu yang berasal dari Galilea. 

Pertentangan muncul diantara mereka, yang meyakini Yesus sebagai pembawa kebenaran dan yang membenci Yesus karna dianggap sesat. 

Dalam hidup kita sekarang ini pun, kebenaran seringkali hanya dimonopoli oleh orang2 yang berkuasa, yang punya harta, orang biasa menjadi permainan ketidakadilan. 

Semoga kita mampu untk tetap semangat mengupayakan kebenaran dimana saja, kapan saja. Pasti ada disekitar kita orang yang suka dengan kita dan orang yang membenci kita, tapi karena kita murid Yesus, jangan pernah takut dan putus asa, Tuhan selalu bersama kita selama kita hidup dalam kebenaran yang sejati, selaras dengan kehendak Tuhan. Amin

Ya Bapa Maha Rahim,,mampukan kami untuk selalu bertekun membawa kebenaran dimanapun kami berada, apapun tantangannya ya Tuhan kami yakin Engkau selalu melindungi dan menyertai kami. Amin



Jumat, 19 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Jumat 19 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Kedua Samuel 7:4-5a.12-14a.16

"Tuhan Allah akan memberikan Dia takhta Daud bapa-Nya."

Mzm 89:2-3.4-5.27.29; Ul: 37

Tuhan adalah kasih setia bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya

1. Aku hendak menyanyikan kasih setia Tuhan selama-lamanya, hendak menuturkan kesetiaan-Mu turun-temurun. Sebab kasih setia-Mu dibangun untuk selama-lamanya; kesetiaan-Mu tegak seperti langit.

2. Engkau berkata, "Telah Kuikat perjanjian dengan orang pilihan-Ku, Aku telah bersumpah kepada Daud, hamba-Ku; Aku hendak menegakkan anak cucumu untuk selama-lamanya, dan membangun takhtamu turun-temurun."

3. Dia pun akan berseru kepada-Ku, "Bapakulah Engkau, Allahku dan gunung batu keselamatanku". Untuk selama-lamanya Aku akan memelihara kasih setia-Ku bagi dia, dan perjanjian-Ku dengannya akan Kupegang teguh".

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma 4:13.16-18.22   

"Sekalipun tidak ada dasar untuk berharap, Abraham toh berharap dan percaya."

Injil Yesus Kristus menurut Matius 1:16.18-21.24a  

"Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan."

Menurut silsilah Yesus Kristus, Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Sebelum Kristus lahir, Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf. Ternyata Maria mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati, dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud menceraikannya dengan diam-diam. Tetapi ketika Yusuf mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata, “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Maria akan melahirkan anak laki-laki, dan engkau akan menamai Dia Yesus, karena Dialah yang akan menyelamatkan umat-Nya dari dosa mereka.” Sesudah bangun dari tidurnya, Yusuf berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya.

Renungan.

Hari ini merupakan peringatan St. Yusuf, suami Santa Perawan Maria. Banyak hal yang bisa kita teladan dari hidup St. Yusuf, yang  pertama ketulusan hatinya, ia tulus mendampingi Maria bahkan saat ia tahu bahwa Maria sudah mengandung dari Roh Kudus ia tetap menerima Maria sebagai istrinya dengan apa adanya. Yang kedua ketaatannya kepada suara Allah, tanpa membantah dan tanpa ragu sedikitpun ia mengikuti apa yang dikatakan Allah melalui malaikatNya. Yang ketiga tanggung jawabnya sebagai orang tua dan kepala keluarga, ia mampu membesarkan dan mendidik Yesus dalam ajaran iman yang benar kepada Allah. 

Itulah yang dapat kita teladani dari hidup St.Yusuf, disaat kita dalam kebimbangan, ketakutan, kecemasan, kita buka hati kita untuk mendengar apa kehendak Allah, jika kitapun belum mampu mengerti apa yang menjadi kehendak Allah, mohon tuntunan Roh Kudus menyertai pasti akan membawa kita dalam jalan yang dikehendaki Allah, mungkin tidak mudah tapi pasti akan membawa pada kebaikan dan sukacita bagi kita. 

Ya Bapa,,,tolonglah dan tuntun kami selalu jika kami dalam kebimbangan, agar kami mampu mengerti apa yang menjadi kehendakMu dalam hidup kami, Amin



Kamis, 18 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan hari Kamis 18 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Keluaran 32:7-14   

"Allah menyesali malapetaka yang dirancangkan-Nya atas umat-Nya.

Mzm 106:19-20.21-22.23 

Ingatlah akan daku, ya Tuhan, demi kemurahan-Mu terhadap umatku. 

1. Mereka membuat anak lembu di Horeb, dan sujud menyembah kepada patung tuangan; mereka menukar Yang Mulia dengan patung sapi jantan yang makan rumput. 

2. Mereka melupakan Allah yang telah menyelamatkan mereka, yang telah melakukan hal-hal yang besar di tanah Mesir; yang melakukan perbuatan-perbuatan ajaib di tanah Ham, dan perbuatan-perbuatan dahsyat di tepi laut Teberau. 

3. Maka Ia mengatakan hendak memusnahkan mereka, kalau Musa, orang pilihan-Nya, tidak mengetengahi di hadapan-Nya, untuk menyurutkan amarah-Nya, sehingga Ia tidak memusnahkan mereka. 

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 5:31-47  

  "Yang mendakwa kamu adalah Musa, yang kepadanya kamu menaruh pengharapan.

   Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang Yahudi, “Kalau Aku bersaksi tentang diri-Ku sendiri, maka kesaksian-Ku itu tidak benar. Ada yang lain yang bersaksi tentang Aku, dan Aku tahu, bahwa kesaksian yang diberikan-Nya tentang Aku adalah benar. Kamu telah mengirim utusan kepada Yohanes, dan ia telah bersaksi tentang kebenaran. Tetapi Aku tidak memerlukan kesaksian dari manusia, namun Aku mengatakan hal ini, supaya kamu diselamatkan. Yohanes adalah pelita yang menyala dan bercahaya, dan kamu hanya mau menikmati seketika saja cahayanya itu. Tetapi Aku mempunyai suatu kesaksian yang lebih penting daripada kesaksian Yohanes, yaitu segala pekerjaan yang diserahkan Bapa kepada-Ku supaya Aku melaksanakannya. Pekerjan itu jualah yang sekarang Kukerjakan, dan itulah yang memberi kesaksian tentang Aku, bahwa Bapa yang mengutus Aku. Dialah yang bersaksi tentang Aku! Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nya pun tidak pernah kamu lihat, dan firman-Nya tidak menetap di dalam dirimu, sebab kamu tidak percaya kepada Dia yang diutus-Nya. Kamu menyelidiki Kitab-Kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa olehnya kamu mempunyai hidup kekal. Tetapi walupun Kitab-Kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku, namun kamu tidak mau datang kepada-Ku untuk memperoleh hidup itu. Aku tidak memerlukan hormat dari manusia. Tetapi tentang kamu, memang Aku tahu bahwa di dalam hatimu kamu tidak mempunyai kasih akan Allah. Aku datang dalam nama Bapa-Ku, dan kamu tidak menerima Aku. Jikalau orang lain datang atas namanya sendiri, kamu akan menerima dia. Bagaimanakah kamu dapat percaya, karena kamu menerima hormat seorang dari orang lain tetapi tidak mencari hormat yang datang dari Allah yang Esa? Jangan kamu menyangka bahwa Aku akan mendakwa kamu di hadapan Bapa; yang mendakwa kamu adalah Musa, yaitu Musa yang kepadanya kamu menaruh pengharapan. Sebab jikalau kamu percaya kepada Musa, tentu kamu akan percaya juga kepada-Ku, sebab Musa telah menulis tentang Aku. Tetapi jikalau kamu tidak percaya akan apa yang ditulis oleh Musa, bagaimanakah kamu akan percaya akan apa yang Aku katakan?” 

Renungan.

Penolakan dan ketidakpercayaan kepada Allah yang terjadi di zaman sekarang ini sebenarnya sudah terjadi pada zaman Yesus dan zaman para nabi. Di mana orang tidak percaya akan adanya Allah bahkan menolak-Nya. Dengan mengutus PutraNya dan para nabi sebelumnya Allah membuktikan bahwa Ia tetap menyelamatkan umat-Nya.

St. Sirilus dari Yerusalem, seorang Uskup dan Pujangga Gereja, pelindung para katekesis berjuang pada zamannya juga untuk mengajarkan kebenaran tentang Yesus dan gereja-Nya agar umat-Nya percaya.

Sebuah keluarga hancur karena suami selingkuh dan anak-anaknya terjerat narkoba. Doa sang istri menyelamatkan kembali keluarga ini. Kita semua dipanggil untuk menyelamatkan orang lain mulai dari keluarga, teman, masyarakat, bangsa dan dunia ini melalui doa, pewartaan Injil, pelayanan dengan berbagai macam cara terutama pewartaan melalui cara hidup kita.

Hari ini Tuhan mengajak kita untuk membawa keselamatan bagi orang lain melalui apapun yang kita lakukan melalui: doa, perbuatan, kurban dan segala persembahan kita kepada Tuhan. Sekecil apapun tidak ada yang sia-sia.

(Sr. Michelle M., P.Karm)




Rabu, 17 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Rabu 17 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yesaya 49:8-15

"Aku telah membentuk dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia untuk membangunkan bumi kembali."

Mzm 145:8-9.13c-14.17-18

Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.

1. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.

2. Tuhan itu setia dalam segala perkataan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan itu penopang bagi semua orang yang jatuh dan penegak bagi semua yang tertunduk.

3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 5:17-30

"Seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati, dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya.

    Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi, “Bapa-Ku bekerja sampai sekarang, maka Aku pun bekerja juga.” Karena perkataan itu, orang-orang Yahudi lebih berusaha lagi untuk membunuh Yesus, bukan saja karena Ia meniadakan hari Sabat, tetapi juga karena Ia mengatakan bahwa Allah adalah Bapa-Nya sendiri, dan dengan demikian menyamakan diri-Nya dengan Allah. Maka Yesus menjawab mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau Ia tidak melihat Bapa mengerjakannya; sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak. Sebab Bapa mengasihi Anak, dan Ia menunjukkan kepada-Nya segala sesuatu yang dikerjakan-Nya sendiri, bahkan Ia akan menunjukkan kepada-Nya pekerjaan yang lebih besar lagi daripada pekerjaan-pekerjaan itu, sehingga kamu menjadi heran. Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan siapa saja yang dikehendaki-Nya. Bapa tidak menghakimi siapa pun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. Aku berkata kepadamu: Sungguh, barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. Aku berkata kepadamu: Sungguh, saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. Dan Bapa telah memberikan kuasa kepada Anak untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kubur akan mendengar suara Anak, dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri. Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku.”

Renungan.

Allah sangat mengasihi umatNya, lebih daripada seorang ibu mengasihi anaknya,,dan Allah tidak akan pernah meninggalkan umatNya dan akan selalu menerima kita kembali ketika kita telah menjauh dariNya. Itulah janji Allah yang sangat indah. 

Kita adalah anak2 Allah, seperti Yesus juga anak Allah karena itulah Yesus taat kepada kehendak Bapa. Kitapun sebagai anak Allah harus taat pula kepada kehendakNya yang diwartakan Yesus dalam setiap sabda dan firmanNya. 

Jika kita memohon sesuatu kepadaNya dan doa kita belum dikabulkan itu bukan berarti Allah tidak mendengar doa kita atau Allah meninggalkan kita, tetapi Ia tau yang terbaik untuk kita, kapan waktunya kita diberi, bukan menurut kehendak kita sendiri tapi kehendakNyalah yang terbaik bagi kita seperti dalam Injil dikutipkan "sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku" . Yesus pun sebagai anak Allah melakukan segala sesuatu bukan sekehendakNya namun menurut pada kehendak BapaNya.

Ya Bapa,,,semoga dimasa Pra Paskah ini kami semakin bisa mengerti kehendakMu dalam setiap langkah hidup kami, supaya kami dapat selalu berjalan seturut kehendakMu. Amin




Selasa, 16 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 16 Maret 2021

 

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel 47:1-9.12    

"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup.

Mzm 46:2-3.5-6.8-9 

Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. 

1. Allah itu bagi kita tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut. 

2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, disukakan oleh aliran-aliran sebuah sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi. 

3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub,.Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan, yang mengadakan pemusnahan di bumi. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 5:1-16

      "Orang itu disembuhkan seketika."     

Pada hari raya orang Yahudi, Yesus berangkat ke Yerusalem. Di Yerusalem, dekat pintu Gerbang Domba, ada sebuah kolam, yang dalam bahasa Ibrani disebut Betesda; serambinya ada lima dan di serambi-serambi itu berbaring sejumlah besar orang sakit: orang-orang buta, orang-orang timpang dan orang-orang lumpuh, yang menantikan goncangan air kolam itu. Sebab sewaktu-waktu turun malaikat Tuhan ke kolam itu dan menggoncangkan air itu; barangsiapa yang terdahulu masuk ke dalamnya sesudah goncangan air itu, menjadi sembuh, apapun juga penyakitnya. Ada di situ seorang yang sudah tiga puluh delapan tahun lamanya sakit. Ketika Yesus melihat orang itu berbaring di sana, dan karena Ia tahu, bahwa ia telah lama dalam keadaan itu, berkatalah Ia kepadanya, “Maukah engkau sembuh?” Jawab orang sakit itu kepada-Nya, “Tuhan, tidak ada orang yang menurunkan aku ke dalam kolam itu, apabila airnya mulai goncang; dan sementara aku sendiri menuju kolam itu, orang lain sudah turun mendahului aku.” Kata Yesus kepadanya, “Bangunlah, angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Dan pada saat itu juga sembuhlah orang itu, lalu ia mengangkat tilamnya dan berjalan. Tetapi hari itu hari Sabat. Karena itu orang-orang Yahudi berkata kepada orang yang baru sembuh itu, “Hari ini hari Sabat, dan tidak boleh engkau memikul tilammu.” Akan tetapi ia menjawab mereka, “Orang yang telah menyembuhkan aku, dia yang mengatakan kepadaku: Angkatlah tilammu dan berjalanlah.” Mereka bertanya kepadanya, “Siapakah orang itu yang berkata kepadamu: Angkatlah tilammu dan berjalanlah?” Tetapi orang yang baru sembuh itu tidak tahu siapa orang itu, sebab Yesus telah menghilang ke tengah-tengah orang banyak di tempat itu. Kemudian, ketika bertemu dengan dia dalam Bait Allah, Yesus lalu berkata kepadanya, “Engkau telah sembuh; jangan berbuat dosa lagi, supaya padamu jangan terjadi yang lebih buruk.” Orang itu keluar, lalu menceritakan kepada orang-orang Yahudi, bahwa Yesuslah yang telah menyembuhkan dia. Dan karena itu orang-orang Yahudi berusaha menganiaya Yesus, karena Ia melakukan hal-hal itu pada hari Sabat.

Renungan.

Dalam kedua bacaan hari ini bertemakan 'air'. Air adalah sumber kehidupan, tanpa air mahluk hidup tidak dapat hidup. Air mengalir tanpa henti di Bait Allah menjadi sumber kehidupan bagi segala mahluk hidup yang ada didekatnya, itulah Kasih dari Bapa kepada kita. 

Melalui air pembaptisan pula kita dihidupkan kembali, menjadi anak2 Allah. Menjadi anak Allah berarti kita mau mengikuti Sang Sabda yang hidup yaitu Yesus. Ketika Yesus bertanya "maukah engkau sembuh?" Kita tinggal menjawab "Ya Yesus aku mau sembuh". Namun terkadang hati dan pikiran kita tidak tertuju kepadaNya,,,kita malah mencari2 yang lain padahal keselamatan ada didepan mata kita.

Setiap perayaan Paskah kita diperciki lagi dengan air suci, lambang pembaptisan agar kita disembuhkan, dihidupkan kembali, diingatkan kembali bahwa kita ini anak2 Allah, kita mengulang janji baptis kita, kita menjawab : "Ya kami sanggup", "Ya kami percaya" maka keselamatan akan terjadi dalam hidup kita.

Ya Bapa Maha Rahim,,semoga Kau buka hati kami selalu, untuk dapat melihat dan mendengar suaraMu dihadapan kami, supaya keselamatan terjadi dalam hidup kami sekarang dan selama lamanya. Amin



Senin, 15 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Senin 15 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yesaya 65:17-21       

"Tidak ada kedengaran lagi bunyi tangisan dan bunyi erang.

Mzm 30:2.4.5-6.11-12a.13b; R: 2a 

Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku 

1. Aku akan memuji Engkau, ya Tuhan, sebab Engkau telah menarik aku ke atas, dan tidak membiarkan musuh-musuhku bersukacita atas diriku. Tuhan, Engkau mengangkat aku dari dunia orang mati, Engkau menghidupkan aku di antara mereka yang turun ke liang kubur. 

2. Nyanyikanlah mazmur bagi Tuhan, hai orang-orang yang dikasihani oleh-Nya, dan persembahkanlah syukur kepada nama-Nya yang kudus! Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati; sepanjang malam ada tangisan menjelang pagi ada sorak-sorai. 

3. Dengarlah, Tuhan, dan kasihanilah aku! Tuhan, jadilah penolongku! Aku yang meratap telah Kauubah menjadi orang yang menari-nari. Tuhan, Allahku, untuk selama-lamanya aku mau menyanyikan syukur bagi-Mu. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 4:43-54  

      "Lihat anakmu hidup."    

     Sekali peristiwa, Yesus berangkat dari Samaria dan pergi ke Galilea. Sebab Ia sendiri telah bersaksi, bahwa seorang nabi tidak dihormati di negerinya sendiri. Setelah Yesus tiba di Galilea, orang-orang Galilea pun menyambut Dia, karena mereka telah melihat segala sesuatu yang dikerjakan Yesus di Yerusalem pada pesta itu, sebab mereka sendiri pun turut ke pesta itu. Maka Yesus kembali lagi ke Kana di Galilea, di mana Ia membuat air menjadi anggur. Dan di Kapernaum ada seorang pegawai istana, yang anaknya sedang sakit. Ketika pegawai itu mendengar, bahwa Yesus telah datang dari Yudea ke Galilea, pergilah ia kepada-Nya, lalu meminta supaya Yesus datang dan menyembuhkan anaknya, sebab anaknya itu hampir mati. Maka kata Yesus kepadanya, "Jika kamu tidak melihat tanda dan mukjizat, kamu tidak percaya." Pegawai istana itu berkata kepada-Nya, "Tuhan, datanglah sebelum anakku mati." Kata Yesus kepadanya, "Pergilah, anakmu hidup!" Orang itu percaya akan perkataan yang dikatakan Yesus kepadanya, lalu pergi. Ketika ia masih di tengah jalan hamba-hambanya telah datang kepadanya dengan kabar, bahwa anaknya hidup. Ia bertanya kepada mereka pukul berapa anak itu mulai sembuh. Jawab mereka, "Kemarin siang pukul satu demamnya hilang." Maka teringatlah ayah itu, bahwa pada saat itulah Yesus berkata kepadanya, "Anakmu hidup." Lalu ia pun percaya, ia dan seluruh keluarganya. Dan itulah tanda kedua yang dibuat Yesus ketika Ia pulang dari Yudea ke Galilea. 

Renungan

Dalam Injil hari ini Yesus membuat tanda dan mukjizat dengan menyembuhkan seorang anak yang hampir mati. Yesus melihat iman yang besar dalam diri pegawai istana yang menghampiri Yesus karena ia mempunyai pengharapan yang besar bahwa Yesus bisa menyembuhkan anaknya. 

Iman adalah percaya, jika kita mengimani Yesus maka kita percaya kepadaNya, mengapa kita percaya kepadaNya? Karena Ia memberikan pengharapan, sukacita dan kebahagiaan dalam setiap Sabda dan FirmanNya. 

Yesus diutus Bapa sebagai Sang Sabda yang Hidup. Ia membuat tanda2 kemuliaan Allah dengan mengadakan mukjizat. Dan hanya orang yang beriman kepadaNya yang mengerti akan tanda dan mukjizat yang dibuat Yesus. 

Dalam setiap hal yang terjadi dalam hidup kita, tak lepas dari tanda dan mukjizatNya, jika kita percaya SabdaNya dan menaruh pengharapan kita hanya kepadaNya maka sukacita, penghiburan dan kebahagiaan akan tercurah bagi kita. Sabda Yesus akan bekerja jika kita percaya. Amin

Ya Bapa Maha Rahim,,tambahkanlah iman kami selalu agar kami senantiasa berpegang teguh pada Sabda PutraMu yang menyelamatkan, membawa damai, sukacita dan penghiburan selalu bagi kami. Amin



Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 30 Maret 2021

Bacaan dari Kitab Yesaya 49:1-6 " Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampa...