Selasa, 30 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 30 Maret 2021


Bacaan dari Kitab Yesaya 49:1-6

"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."  

Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17 

Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan. 
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!  
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!  
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!  
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 13:21-33.36-38       

"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."         
         Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.” 

Renungan

Apa yang terjadi pada diri Yudas Iskariot sehingga ia tega menjual Yesus? Juga Petrus yang sebelumnya dengan mantap akan ikut bersama sama dengan Yesus kemanapun Ia pergi, tapi saat Yesus dihadapkan Pilatus ia hanya mampu melihat dari kejauhan bahkan menyangkal Yesus sebanyak 3x.

Apakah kita pernah menghianati Yesus? Atau meninggalkan Yesus demi mengejar suatu hal duniawi, entah uang, kekuasaan atau jabatan? Yesus sedih jika kita meninggalkan Dia, tapi kasihNya tak pernah hilang untuk kita. 

Menjadi murid Kristus hendaknya kita mampu 'mematikan' diri kita, menyangkal diri, bagaimana maksudnya? Kita harus bisa mengalahkan ego didalam diri kita, nafsu jahat, ambisi, keinginan yang tidak teratur, keserakahan yang tidak ada habisnya, mengejar duniawi dll. 
Dengan menyangkal diri, kita membuka hati kita terhadap kehendak Allah dalam hidup kita. Dalam setiap situasi yang kita hadapi dalam hidup hendaknya kita dapat melihat campur tangan Tuhan selalu.

Apapun panggilan hidup kita semua memiliki tugas yang sama yaitu menjadi terang dan mewartakan keselamatan yang datang dari Tuhan. 
Mari kita wartakan sukacita keselamatan Tuhan kepada setiap orang yang kita jumpai. 

 Ya Tuhan Yesus, mampukan kami untuk setia menjadi muridMu melalui panggilan hidup kami masing masing. Dan semoga kami dapat selalu mewartakan kabar sukacitaMu kepada setiap orang melalui setiap pengalaman hidup yang kami lalui. Amin



Senin, 29 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Senin, 29 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yesaya 42:1-7

"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan.

Mzm 27:1.2.3.13-14; R:1a 

Tuhan adalah terang dan keselamatanku 

1. Tuhan adalah terang dan keselamatanku, kepada siapakah aku harus takut? Tuhan adalah benteng hidupku, terhadap siapakah aku harus gentar? 

2. Ketika penjahat-penjahat menyerang untuk memangsa aku, maka lawan dan musuh itu sendirilah yang tergelincir dan jatuh. 

3. Sekali pun tentara berkemah mengepung aku, tidak takutlah hatiku; sekali pun pecah perang melawan aku, dalam hal ini pun aku tetap percaya. 

4. Sungguh, aku percaya akan melihat kebaikan Tuhan di negeri orang-orang yang hidup! Nantikanlah Tuhan! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah Tuhan. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 12:1-11

"Biarkanlah Dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku."     

    Enam hari sebelum Paskah Yesus datang ke Betania, tempat tinggal Lazarus yang Ia bangkitkan dari antara orang mati. Di situ diadakan perjamuan untuk Dia. Marta melayani, dan salah seorang yang turut makan dengan Yesus adalah Lazarus. Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak itu semerbak memenuhi seluruh rumah. Tetapi Yudas Iskariot, seorang dari murid-murid Yesus, yang akan segera menyerahkan Dia, berkata, “Mengapa minyak narwastu ini tidak dijual tiga ratus dinar, dan uangnya diberikan kepada orang-orang miskin?” Hal itu dikatakannya bukan karena ia memperhatikan nasib orang-orang miskin, melainkan karena ia adalah seorang pencuri; ia sering mengambil uang yang disimpan dalam kas yang dipegangnya. Maka kata Yesus, “Biarkanlah dia melakukan hal ini mengingat hari penguburan-Ku. Karena orang-orang miskin selalu ada padamu, tetapi Aku tidak akan selalu ada pada kamu.” Banyak orang Yahudi mendengar bahwa Yesus ada di Betania. Maka mereka datang, bukan hanya karena Yesus, melainkan juga untuk melihat Lazarus yang telah dibangkitkan-Nya dari antara orang mati. Lalu imam-imam kepala bermufakat untuk membunuh Lazarus juga, sebab karena dialah banyak orang Yahudi meninggalkan mereka dan percaya kepada Yesus.

Renungan

Bacaan hari ini mengajarkan kepada kita bagaimana Maria sebagai murid Yesus melayani Dia dengan segenap hatinya, pengabdiannya kepada Yesus dilakukan secara total. Ia tidak memikirkan apa yang orang bicarakan tentang dia, juga tidak berpikir apa yang dia lakukan adalah suatu pemborosan karena minyak tersebut sangat mahal harganya, namun ia lakukan semuanya karna kasihnya yang begitu besar bagi Yesus. 

Disaat ini kita pun bisa melakukan sesuatu bagi Yesus, bagi Gereja kita. Misalkan saat kolekte apakah kita mampu memberi sesuai kemampuan kita ataukah kita 'pelit' kepada Tuhan? Untuk belanja sesuatu mungkin kita menghabiskan banyak uang, tapi untuk memberi kolekte di Gereja kadang kita berpikir dua kali. Atau pada saat Gereja kita sedang membangun, kita bisa membantu semampu kita baik berupa materi, barang ataupun tenaga dan pikiran kita.

Pengabdian diri kita kepada Yesus dapat pula kita lakukan dengan melakukan pelayanan di Gereja, terlibat dalam kegiatan menggereja, baik dalam liturgi ataupun diluar liturgi.

Semoga kita mampu untuk dapat semakin melayani Dia dengan segenap hati, tenaga, dan pikiran kita demi Kemuliaan namaNya. Amin



Sabtu, 27 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Sabtu 27 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yehezkiel 37:21-28

 "Aku akan menjadikan mereka satu bangsa." 

Mzm Tanggapan. Yeremia 31:10.11-1abc.13 

Tuhan Allah menjaga kita seperti gembala menjaga kawanan dombanya. 

1. Dengarlah firman Tuhan, hai bangsa-bangsa, beritahukanlah di tanah-tanah pesisir yang jauh, katakanlah: Dia yang telah menyerakkan Israel akan mengumpulkannya kembali, dan menjaganya seperti gembala menjaga kawanan dombanya. 

2. Sebab Tuhan telah membebaskan Yakub, telah menebusnya dari tangan orang yang lebih kuat daripadanya. Mereka akan datang bersorak-sorai di atas bukit Sion, muka mereka akan berseri-seri karena kebaikan Tuhan. 

3. Pada waktu itu anak-anak dara akan bersukaria menari beramai-ramai, orang-orang muda dan orang-orang tua akan bergembira. Aku akan mengubah perkabungan mereka menjadi kegirangan, akan menghibur dan menyukakan mereka sesudah kedukaan. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 11:45-56

    "Yesus akan mati untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai." 

 Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria, dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus terhadap Lazarus percaya kepada-Nya. Tetapi ada juga yang pergi kepada orang-orang Farisi, dan menceritakan kepada mereka, apa yang telah dibuat Yesus itu. Lalu imam-imam kepala dan orang-orang Farisi memanggil Mahkamah Agama untuk berkumpul. Mereka berkata, “Apakah yang harus kita buat? Sebab orang itu membuat banyak mukjizat. Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya, lalu orang-orang Roma akan datang, dan merampas tempat suci kita serta bangsa kita.” Tetapi seorang di antara mereka, yaitu Kayafas, Imam Besar pada tahun itu, berkata kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa-apa! Kamu tidak insyaf, bahwa lebih berguna bagimu, jika satu orang mati untuk bangsa kita daripada seluruh bangsa kita ini binasa.” Hal ini dikatakan Kayafas bukan dari dirinya sendiri. Tetapi, sebagai Imam Besar pada tahun itu, ia bernubuat bahwa Yesus akan mati untuk seluruh bangsa; bukan untuk bangsa itu saja, tetapi juga untuk mengumpulkan dan mempersatukan anak-anak Allah yang tercerai-berai. Mulai dari hari itu mereka sepakat untuk membunuh Dia. Karena itu Yesus tidak tampil lagi di muka umum di tengah orang-orang Yahudi. Ia berangkat dari situ ke daerah dekat padang gurun, ke sebuah kota yang bernama Efraim. Di situ Ia tinggal bersama murid-murid-Nya. Waktu itu hari raya Paskah orang Yaudi sudah dekat, dan banyak orang dari negeri itu berangkat ke Yerusalem untuk menyucikan diri sebelum Paskah itu. Mereka mencari Yesus, dan sambil berdiri di dalam Bait Allah, mereka berkata seorang kepada yang lain, “Bagaimana pendapatmu? Akan datang jugakah Ia ke pesta?” 

Renungan

Banyak mukjizat yang dibuat Yesus membuat orang2 Farisi menjadi takut dan kawatir juga iri karna kedudukan mereka akan terancam. Karna itu mereka berusaha membunuh Yesus. 

Saat Yesus mundur kedaerah2 sepi, sebenarnya Ia bisa saja lebih aman disana bersama para murid2Nya, namun Yesus tau bukan itu kehendak Bapa mengutusNya. 

Yesus tau kapan saatNya akan tiba dan apa yang akan dihadapiNya tidak mudah, namun Ia tetap melakukan sesuai yang dikehendaki Bapa supaya dengan nyawaNya Ia dapat menyelamatkan semuaNya. 

Berkorban begitu besar itulah tanda kasih yang sejati. Allah begitu mengasihi umatNya sehingga Ia rela mengorbankan PutraNya yg tunggal, demikian pula Yesus sangat mengasihi BapaNya sehingga Ia rela melakukan kehendak Bapa walaupun dengan menyerahkan nyawaNya, Ia juga sangat mengasihi kita sehingga Ia rela agar dengan kematianNya kita dibebaskan dari dosa dan memperoleh hidup kekal. 

Apakah kita sanggup berkorban demi orang2 yang kita kasihi? Atau kita lebih suka dengan zona nyaman kita sendiri?

Ya Bapa semoga kami mampu untuk tidak hanya memikirkan kepentingan diri sendiri, namun dapat berbagi kasih dan kebaikan, berkorban waktu, tenaga, pikiran untuk orang lain dan orang2 yang kami kasihi. Amin.



Jumat, 26 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Jumat 26 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Yeremia 20:10-13      

"Tuhan menyertai aku seperti pahlawan yang gagah." 

Mzm 18:2-3a.3bc-4.5-6.7 

Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan, dan Ia mendengar suaraku. 

1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku. 

2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku! Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat daripada musuhku. 

3. Tali-tali maut telah meliliti aku, dan banjir-banjir jahanam telah menimpa aku; tali-tali dunia orang mati telah membelit aku, perangkap-perangkap maut terpasang di depanku. 

4. Ketika aku dalam kesesakan, aku berseru kepada Tuhan. Kepada Allahku aku berteriak minta tolong. Ia mendengar suaraku dari bait-Nya, teriakku minta tolong kepada-Nya sampai ke telinga-Nya. 

Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 10:31-42     "Orang-orang Yahudi mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka."  

    Sekali peristiwa orang-orang Yahudi mau melempari Yesus dengan batu. Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Banyak pekerjaan baik yang berasal dari Bapa-Ku Kuperlihatkan kepadamu; manakah di antaranya yang menyebabkan kamu mau melempari Aku dengan batu?” Jawab orang-orang Yahudi itu, “Bukan karena suatu perbuatan baik maka kami mau melempari Engkau, melainkan karena Engkau menghujat Allah, dan karena Engkau menyamakan diri-Mu dengan Allah, meskipun Engkau hanya seorang manusia.” Kata Yesus kepada mereka, “Tidakkah ada tertulis dalam kitab Tauratmu, ‘Aku telah berfirman: Kamu adalah Allah?” Padahal Kitab Suci tidak dapat dibatalkan! Maka, jikalau mereka, kepada siapa firman itu disampaikan, disebut allah, masihkah kamu berkata kepada Dia yang dikuduskan oleh Bapa dan yang telah diutus-Nya ke dalam dunia ‘Engkau menghujat Allah!” karena Aku telah berkata: Aku anak Allah? Jikalau Aku tidak melakukan pekerjaan-pekerjaan Bapa-Ku, janganlah kamu percaya kepada-Ku. Tetapi jikalau Aku melakukannya dan kamu tidak mau percaya kepada-Ku, percayalah akan pekerjaan-pekerjaan itu, supaya kamu boleh mengetahui dan mengerti, bahwa Bapa ada dalam Aku dan Aku di dalam Bapa.” Sekali lagi mereka mencoba menangkap Yesus, tetapi Ia luput dari tangan mereka. Kemudian Yesus pergi lagi ke seberang Yordan, ke tempat Yohanes dulu membaptis orang, lalu Ia tinggal di situ. Banyak orang datang kepada-Nya dan berkata, “Yohanes memang tidak membuat satu tanda pun, tetapi semua yang pernah dikatakan Yohanes tentang orang ini benar.” Dan banyak orang di situ percaya kepada-Nya.

Renungan

Bacaan dan Injil hari ini keduanya hampir sama yaitu tentang mengungkapkan kebenaran dan kesaksian. Nabi Yeremia dalam bacaan I mengalami penolakan dan penganiayaan oleh orang2 didekatnya sendiri, kawan dan sahabat menjadi orang yang malahan mencelakai dia. Disaat terdesak ia percaya bahwa Tuhan senantiasa menyertaiNya karena itu ia tak pernah gentar, ia berseru2 kepada Tuhan dan Tuhan mendengarkan seruannya dan Tuhan menolongnya disaat yang tepat. 

Yesus pun dalam bacaan Injil dikisahkan mengalami penolakan oleh bangsa Yahudi, karena hati mereka tertutup oleh dosa, kebencian, iri hati, sehingga tidak dapat melihat karya Allah melalui perbuatan2 yang dilakukan Yesus. Mereka marah karena menganggap Yesus menghujat Allah dan menyamakan diri dengan Allah. 

Yesus tak gentar walopun mengalami penolakan karna Allah besertaNya. Yesus malahan mengungkap jati diriNya bahwa semua yang Ia lakukan karena Allah ada dalam diriNya. Yesus tau bahwa Allah besertaNya sehingga orang orang Yahudi tak dapat menangkapNya.

Dalam kehidupan kita sehari hari sering pula dihadapkan pada situasi seperti Nabi Yeremia, disaat seperti itu semoga kita mampu tetap berseru seru kepadaNya karna Yesus tak akan pernah meninggalkan kita. Ia akan menolong disaat yang tepat melalui perantara Roh Kudus ataupun melalui kehadiran orang orang yang Ia pakai untuk kita.

Semoga hati kita pun terbuka untuk dapat melihat karya keselamatan Allah dalam setiap sabdaNya melalui Yesus Kristus dan kita selalu yakin apapun tantangan dan rintangan yg kita hadapi sebagai murid Kristus, Allah akan selalu menyertai dan memberi kekuatan. Amin

Tuhan, semoga pada hari ini kami dapat bertahan di dalam penderitaan dan kemalangan, dan dijauhkan dari mara bahaya. Amin






Kamis, 25 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Kamis 25 Maret 2021

 

Hari Raya Kabar Sukacita. 

Bacaan dari Kitab Yesaya 7:10-14; 8:10 

"Seorang perempuan muda akan mengandung." 

Mzm 40:7-8a.8b-9.10.11 

Ya Tuhan, aku datang melakukan kehendak-Mu

1. Kurban dan persembahan tidak Kauinginkan, tetapi Engkau telah membuka telingaku; kurban bakar dan kurban silih tidak Engkau tuntut, lalu aku berkata, "Lihatlah, Tuhan, aku datang!" 

2. Dalam gulungan kitab ada tertulis tentang aku: "Aku senang melakukan kehendak-Mu, ya Allahku; Taurat-Mu ada di dalam dadaku." 

3. Aku mengabarkan keadilan di tengah jemaat yang besar, bibirku tidak kutahan terkatup; Engkau tahu itu, ya Tuhan. 

4. Keadilan-Mu tidaklah kusembunyikan dalam hatiku, kesetiaan dan keselamatan-Mu kubicarakan, kasih dan kebenaran-Mu tidak kudiamkan, tapi kuwartakan kepada jemaat yang besar. 

Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani 10:4-10 

"Lihatlah Aku datang untuk melakukan kehendak-Mu."  

Injil Yesus Kristus menurut Lukas 1:26-38 "Engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki." 

     Dalam bulan yang keenam Allah mengutus Malaikat Gabriel ke sebuah kota di Galilea, bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. Ketika masuk ke rumah Maria, malaikat itu berkata, "Salam, hai engkau yang dikaruniai, Tuhan menyertai engkau." Maria terkejut mendengar perkataan itu, lalu bertanya di dalam hatinya, apakah arti salam itu. Kata malaikat itu kepadanya, "Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Allah. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Allah Yang Mahatinggi. Dan Tuhan Allah akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya. Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya, dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan." Kata Maria kepada malaikat itu, "Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku tidak bersuami?" Jawab malaikat itu kepadanya, "Roh Kudus akan turun atasmu, dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah. Dan sesungguhnya, Elisabet, sanakmu itu, ia pun sedang mengandung seorang anak laki-laki pada hari tuanya, dan inilah bulan yang keenam bagi dia yang disebut mandul itu. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." Maka kata Maria, "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu." Lalu malaikat itu meninggalkan dia. 

Renungan

Hari ini kita merayakan Hari Raya Kabar Sukacita dimana Bunda Maria menerima kabar gembira dari malaikat Gabriel. Dengan pernyataan Maria "Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan; terjadilah padaku menurut perkataanmu itu" maka sejak itu karya penyelamatan Allah terwujud melalui Maria yang dipilih Allah.

Kita dapat meneladan Bunda Maria dimana ia benar2 menyerahkan hidupnya pada kehendak Allah, ia hanya percaya bahwa Allah yang akan menunjukkan dan menuntun jalannya. Bunda Maria dipilih Allah karena ia pribadi yang sederhana, rendah hati dan taat kepada kehendak Allah. 

Karya keselamatan Allah pun tetap terjadi hingga sekarang melalui kita, masing2 dari kita sebagai anak2 Allah hendaknya mampu untuk dapat menjawab "Ya" dalam setiap perutusan kita. Penyerahan diri seutuhnya kepada kehendak Allah itulah wujud nyata ketaatan kita kepada Allah.

Dengan mohon penyertaan Roh Kudus menuntun kita, Allah akan berkarya melalui setiap Sabda dan FirmanNya yang masuk dalam hati kita. 

Mungkin sesaat kita terkadang tidak tahu apa yang menjadi kehendak Allah melalui setiap peristiwa hidup yang kita lalui, namun jika kita mau berserah diri, kita sadari bahwa kita hanyalah 'hamba Allah' ( sendiko dhawuh marang kersaning Gusti Allah ) maka Allah sendiri yang akan berkarya dan bekerja melalui Roh Kudusnya bagi kita. Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil.

Ya Bapa,,,semoga kami mampu untuk siap sedia menjadi perpanjangan tangan kasihMu dalam setiap perutusan kami. Amin.



Rabu, 24 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Rabu 24 Maret 2021

 

Bacaan dari Nubuat Daniel 3:14-20.24-25.28

"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya." 

Mzm Tanggapan : Dan 3:52.53.54.55.56 R:52b

Tuhan dengarkanlah doaku dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepadaMu.

P. Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah Engkau di atas takhta kerajaan-Mu. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad. 

P. Terpujilah Engkau di bentangan langit. 

U. Kepada-Mulah pujian selama segala abad.


Injil Yesus Kristus menurut Yohanes 8:31-42

"Apabila Anak memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka".

Sekali peristiwa Yesus berkata kepada orang-orang Yahudi yang percaya kepada-Nya, “Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, maka kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.” Jawab mereka, “Kami adalah keturunan Abraham, dan tidak pernah menjadi hamba siapa pun. Bagaimana Engkau dapat berkata: Kamu akan merdeka?” Kata Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya setiap orang yang berbuat dosa, adalah hamba dosa, dan hamba tidak tetap tinggal di rumah; yang tetap tinggal dalam rumah adalah anak. Tetapi apabila Anak itu memerdekakan kamu, kamu pun benar-benar merdeka. Aku tahu, bahwa kamu adalah keturunan Abraham, tetapi kamu berusaha untuk membunuh Aku, karena firman-Ku tidak beroleh tempat di dalam kamu. Apa yang kulihat pada Bapa, itulah yang Kukatakan, seperti halnya kamu melakukan apa yang kamu dengar dari bapamu.” Jawab mereka kepada-Nya, “Bapa kami ialah Abraham.” Kata Yesus kepada mereka, “Sekiranya kamu anak-anak Abraham, tentulah kamu mengerjakan pekerjaan yang dikerjakan oleh Abraham. Tetapi yang kamu kerjakan ialah berusaha membunuh Aku; Aku, seorang yang mengatakan kebenaran kepadamu, yaitu kebenaran yang Kudengar dari Allah! Pekerjaan yang demikian tidak dikerjakan oleh Abraham. Kamu mengerjakan pekerjaan bapamu sendiri.” Jawab mereka, “Kami tidak dilahirkan dari zinah. Bapa kami satu, yaitu Allah.” Kata Yesus kepada mereka, “Jikalau Allah adalah Bapamu, kamu akan mengasihi Aku, sebab Aku keluar dan datang dari Allah. Dan Aku datang bukan atas kehendak-Ku sendiri, melainkan Dialah yang mengutus Aku.” 

Renungan. 

Bacaan hari ini kita dapat meneladan Shadrakh, Meshach dan Abednego pada jaman pemerintahan Nebukadnezar. Mereka memilih mempertahankan iman mereka akan Allah daripada harus menyembah patung berhala. 

Mereka percaya penuh akan kuasa Allah yang akan menyelamatkan mereka dari panasnya tungku yang menyala2. Dan Allah benar2 mengirimkan malaikatNya untuk mereka dan menyelamatkan mereka dari panasnya api. 

Bagaimana dengan kita jika kita sedang menghadapi masalah hidup? Apakah kita memlih jalan pintas dengan menghalalkan segala cara atau kita tetap teguh pada iman kita dan percaya penuh kepada Allah bahwa Ia yang akan membimbing dan memberikan kita jalan keluar melalui Roh Kudus dan malaikat2Nya.

Semoga kita mampu percaya dan menyerahkan diri seutuhnya dalam kuasa Tuhan disaat2 terberat dalam hidup kita. Karena Allah pasti akan mengirimkan Roh Kudus dan malaikatNya untuk menjaga kita, jika hati kita terbuka akan rahmat kasih Allah. 

Hidup kita sepenuhnya adalah milik Tuhan, biarkan tangan Tuhan bekerja melalui kita sehingga hidup kita senantiasa berkelimpahan BerkatNya. Amin  

 (Kol 1:13-14)   Ia telah melepaskan kita dari kuasa kegelapan dan memindahkan kita ke dalam Kerajaan Anak-Nya yang kekasih; di dalam Dia kita memiliki penebusan kita, yaitu pengampunan dosa.






Selasa, 23 Maret 2021

Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 23 Maret 2021

 

Bacaan dari Kitab Bilangan 21:4-9 

"Setiap orang yang terpagut ular, jika ia memandang ular tembaga itu, ia akan tetap hidup.

Mzm 102:2-3.16-18.19-21 

Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. 

1. Tuhan, dengarkanlah doaku, dan biarlah teriakku minta tolong sampai kepada-Mu. Janganlah sembunyikan wajah-Mu terhadap aku pada hari aku tersesak. Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku; pada hari aku berseru, segeralah menjawab aku! 

2. Maka bangsa-bangsa menjadi takut akan nama Tuhan, dan semua raja bumi menyegani kemuliaan-Mu, bila Engkau sudah membangun Sion, dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Mu; bila Engkau mendengarkan doa orang-orang papa, dan tidak memandang hina doa mereka. 

3. Biarlah hal ini dituliskan bagi angkatan yang kemudian, dan bangsa yang diciptakan nanti akan memuji-muji Tuhan, sebab ia telah memandang dari tempat-Nya yang kudus, Tuhan memandang dari surga ke bumi. 

Injil Yohanes 8:21-30 

"Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu bahwa Akulah Dia.

    Sekali peristiwa, Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku akan pergi, dan kamu akan mencari Aku; tetapi kamu akan mati dalam dosamu. Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang.” Maka kata orang-orang Yahudi itu, “Apakah Ia mau bunuh diri, dan karena itu dikatakan-Nya: Ke tempat Aku pergi, tidak mungkin kamu datang?” Lalu Yesus berkata kepada mereka, “Kamu berasal dari bawah, Aku dari atas; kamu dari dunia ini, Aku bukan dari dunia ini. Karena itu tadi Aku berkata kepadamu, bahwa kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu.” Maka kata mereka kepada-Nya, “Siapakah Engkau?” Jawab Yesus kepada mereka, “Apakah gunanya lagi Aku berbicara dengan kamu? Banyak yang harus Kukatakan dan Kuhakimi tentang kamu. Akan tetapi Dia, yang mengutus Aku, adalah benar, dan apa yang Kudengar dari pada-Nya itulah yang Kukatakan kepada dunia.” Mereka tidak mengerti, bahwa Ia berbicara kepada mereka tentang Bapa. Maka kata Yesus, “Apabila kamu telah meninggikan Anak Manusia, barulah kamu tahu, bahwa Akulah Dia, dan bahwa Aku tidak berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri, tetapi Aku berbicara tentang hal-hal, sebagaimana diajarkan Bapa kepada-Ku. Dan Ia yang telah mengutus Aku,menyertai Aku! Ia tidak membiarkan Aku sendiri, sebab Aku senantiasa berbuat apa yang berkenan kepada-Nya.” Setelah Yesus mengatakan semuanya itu, banyak orang percaya kepada-Nya. 

Renungan

Dikutipkan dalam Injil : "sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu." Yesus diutus Bapa datang kedunia untuk membawa kabar sukacita dan keselamatan bagi manusia. 

Manusia diberi kebebasan oleh Allah untuk menerima atau menolaknya. Jika kita menerima dan percaya kepada Yesus anak Allah maka keselamatan dan hidup kekal akan ada pada kita. Ditandai dengan sikap dan pertobatan kita. 

Namun jika kita terus saja melakukan dosa berarti kita menutup diri terhadap kasih yang diberikan Allah melalui Yesus. Menolak kehadiran dan cinta dari Yesus maka kita akan mati dalam dosa. 

Semoga kita mampu untuk selalu bertobat dan berbuat kasih supaya rahmat dan penyertaan Allah senantiasa dekat dengan kita. Amin




Mutiara Hidup, Renungan Hari Selasa 30 Maret 2021

Bacaan dari Kitab Yesaya 49:1-6 " Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampa...